Powered By Blogger

Sabtu, 12 April 2008

China Harapan Baru Benua Afrika Dalam Pembangunan

Untuk menciptakan kemakmuran dan aliansi yang strategis. Negara-negara Afrika mendapat harapan baru dan itu ditawarkan oleh China. Kini, China membutuhkan Afrika karena butuh sumber energi dalam jumlah yang cukup besar. Sementara Afrika membutuhkan China untuk menciptakan kemakmuran. Afrika berharap China bisa menjadi mitra yang strategis untuk mewujudkan kemakmuran bagi benua itu. Karena banyak negara-negara di Afrika yang frustasi tidak dapat menciptakan kemakmuran walaupun telah dibantu oleh lembaga donor internasional, seperti World Bank. Tetapi kemakmuran tidak kunjung tiba bahkan negara-negara Afrika menjadi semakin miskin yang dibarengi dengan timbulnya krisis politik yaitu timbulnya perang saudara. Pertemuan Tingkat-Tinggi China Afrika beberapa waktu lalu di Beijing dihadiri oleh 53 negara termasuk yang mempunyai hubungan dengan Taiwan. Pemerintah China tidak mempermasalahkan hal itu karena ini bukan hanya kerjasama dibidang ekonomi tetapi juga dibidang politik hal ini disebabkan China ingin menanamkan pengaruhnya di Benua Afrika, yang telah lama dilupakan oleh negara-negara Barat.
Pertemuan China-Afrika bertjuan meningkatkan hubungan kerjasama dibidang ekonomi dan diperluas dengan investasi dari perusahaan-perusahaan China di Afrika sebagai implementasinya. Fokus investasi China adalah energi, bijih besi, timah dan kapas. Pembangunan China yang berjalan dengan cepat dalam sepuluh tahun terakhir membutuhkan sumber energi yang besar. China sangat membutuhkan semua itu. Benua Afrika menyediakan semua itu.
Kemitraan yang strategis dibidang perdagangan antara Afrika-China telah meningkat 10 kali lipat sejak tahun 1995. pada tahun 2005 telah menjadi transaksi yang bernilai melebihi US$ 50 milyar. Tentu ini potensi yang luar biasa. Benua Afrika walaupun dikenal sebagai benua hitam yang kering dan tandus tetapi mempunyai cadangan energi yang luar biasa banyaknya, seperti minyak bumi dan barang tambang. Pabrik-pabrik China yang sedang berkembang membutuhkan pasokan energi dalam jumlah yang besar, China melihat Afrika belum sepenuhnya dijamah, karena perusahaan-perusahaan Multinasional dari Barat menganggap bahwa Afrika bukanlah pasar yang potensial bagi produk-produk mereka hal ini dilatar belakangi oleh tiga hal:
1.Pertikaian Politik yang berkepanjangan.
2.Kemiskinan
3.SDM yang rendah
Tapi pemerintah China tidak melihat ketiga faktor diatas sebagai halangan untuk berinvestasi, yang terpenting bagi pemerintah China adalah kerjasama yang menguntungkan. China mendapat jumlah energi yang cukup besar dan Afrika mendapat dana untuk pembangunan. China juga berkepentingan Afrika bisa dijadikan lahan investasi bagi perusahaan-perusahaan China. Sehingga Afrika bisa dijadikan basis produksi manufaktur produk-produk China. Apalagi jika kita melihat letak geografis Afrika yang sangat dekat dengan Benua Eropa. China juga berharap dimasa mendatang produk-produk mereka yang diproduksi dibenua Afrika bisa diekspor ke negara-negara Eropa. Sehingga bisa mengurangi biaya ekspor dan produk-produk China dapat dijual di Benua Eropa dengan harga yang lebih murah lagi dari harga saat ini. Karena China pada saat ini sedang mempersiapkan pertempuran dasyhat tingkat global dibidang ekonomi dan menginginkan dunia dimasa yang akan datang bergantung kepada China di segala bidang. Sehingga China menjadi negara superpower yang siap untuk menggantikan peran Amerika, dari bidang pertahanan dan keamanan sampai bidang politik, khususnya politik internasional.

Afrika Perlu Bantuan

Afrika sejak abad 15 telah mengalami masa perbudakan dan sampai saat ini masih dilanda kemiskinan massal tentu memerlukan bantuan keuangan untuk bangkit. Tapi persoalan yang dihadapi oleh benua Afrika tidak semudah itu untuk mencari solusinya, persoalan di Afrika itu sangat kompleks karena kemiskinan di Afrika telah mengarah kepada disintegrasi nasional.
Kita bisa lihat contohnya, seperti Perang saudara di Sudan dan berkuasanya kelompok pemberontak Muhammad Farrah Aidit di Somalia, bahaya kelaparan di Ethopia yang sudah terjadi tiga pluh tahun tanpa ada solusi. Benua Afrika pada saat ini menghadapi masalah yang serius bagaimana mempertahankan kedaulatan negara dan kemerdekaan politik yang telah diperjuangkan dengan susah payah dan integrasi sosial yang sangat sulit dicipatakan. Perang saudara yang terjadi dibanyak negara Afrika juga menimbulkan masalah yang serius, yaitu banyaknya ranjau darat yang tertanam di dalam tanah dan menjadi korban adalah rakyat jelata. Biaya rehabilitasi bagi korban ranjau darat sangat besar dan kebanyakan rakyat tidak mampu membiayai rehabilitasi tersebut karena hidup dalam keadaan miskin, sementara negara tidak mempunyai dana. Akhirnya meminta batuan kepada lembaga donor internasional yang memberi syarat memberatkan kepada negara yang meminta bantuan, seperti masuknya Multi Nasiotional Cooperation ke negara-negara Afrika dan di beri keleluasaan untuk mengeksplotasi kekayaan alam tanpa memperhatikan kesejahteraan penduduk setempat. Contohnya Mesir, sebagai salah satu negara Afrika yang disegani juga menghadapi masalah yang berat. Elit politik banyak yang terlibat korupsi, berapa banyak bantuan USAID yang percuma tanpa menghasilkan manfaat banyak kepada rakyat Mesir. Selama hampir sepuluh tahun pemerintah Amerika memberi bantuan yang besar kepada mesir jumlahnya lebih dari US$ 30 milyar sebagai kompensasi perjanjian Camp David untuk berdamai dengan Israel, akibat ketidakpuasan itu beberapa kelompok ektrimis atas nama agama muncul di Mesir dan sangat sulit untuk dikendalikan dan itu menambah wajah buram benua Afrika di mata masyarakat dunia. Hanya Afrika Selatan yang berhasil melalui proses transisi politik dan ekonomi yang panjang. Ketika rejim pemerintah sistem Arpahteid jatuh yang membawa Nelson Mandela ke puncak kekuasaan. Nelson Mandela langsung membuat Rekonsiliasi Nasional antara penduduk Kulit Hitam dan Kulit Putih sehingga pembangunan di Afrika Selatan dapat terus berjalan tanpa adanya konflik politik di elit kekuasaan dan konflik sosial di dalam kehidupan masyarakat.
Ketika dunia internasional melupakan Afrika, China mengambil sikap kontras dengan memperhatikan Afrika. China melihat peluang besar di depan mata. Tetapi Afrika tetap perlu bantuan dan China bermurah hati memberikannya. Bantuan Ekonomi China yang hanya berfokus pada tujuan ekonomi semata tanpa adanya kepentingan politik di dalamnya banyak diterima di kalangan elit politik di negara-negara Afrika. Bahkan Menteri Luar Negeri, Ethopia, Seyoum Mesfin mengatakan ”Bank Dunia memperingatkan kemurahan hati China soal pemberian bantuan kepada Afrika, yang bisa menyebabkan Afrika kembali terjerat hutang dan korupsi, China dan Afrika memiliki pengalaman bersama, yakni menghadapi tantangan dan menemukan jati diri dan integritas. Bisa saja peran PemerintahChina membangun Afrika berhasil ketimbang Bank Dunia yang telah gagal membangun Afrika dan mengangkatnya dari garis kemiskinan. Kerjasama ekonomi China-Afrika bisa saja mewujudkan semua itu dibandingkan dengan bantuan yang diberikan oleh Bank Dunia secara cuma-cuma kepada Benua Afrika.

Cita-cita Presiden Sukarno

Ketika Presiden Pertama RI, Ir. Sukarno membacakan Dasasila Bandung pada tahun 1955 di Gedung Asia-Afrika, di kota Bandung. Presiden Sukarno telah merancang imperium kekuatan bangsa Asia-Afrika untuk dapat hidup mandiri secara politik, ekonomi dan sosial. Hal yang pertama dilakukan adalah memberikan dukungan politik kepada negara-negara di Asia-Afrika untuk hidup merdeka dari kolonialisme dan imperialisme negara-negara Eropa. Terbukti sepuluh tahun setelah penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika banyak negara yang merdeka.
Tetapi sayang memasuki tahun 1960-an terjadi Perang Dingin antra AS-Uni Sovyet untuk memperebutkan pengrauh ideologi dikawasan Asia-Afrika. Akhirnya negara-negara Asia-Afrika terbelah pandangan politiknya akibat disebabkan perbedaan ideologi. Kerjasama Ekonomi dan Sosial yang telah dirancang sejak Konferensi Asia-Afrika tidak bisa dijalankan. Negara-negara Asia-Afrika lebih banyak mendapat bantuan militer dari Uni Sovyet dan AS sesuai dengan ideologi yang dianutnya. Terjadi Perang Korea, Perang Vietnam, Perang saudara di Afrika. Persatuan Asia-Afrika yang dibangun oleh Presiden Sukarno hancur berantakan. Bahkan pada era Perang Dingin, di Indonesia juga terjadi pergolakan antara TNI-AD dan PKI yang menyebabkan kehancuran ekonomi dimana angka inflasi mencapai 500%.

Tidak ada komentar: