Powered By Blogger

Sabtu, 12 April 2008

Siapa Osama Bin Laden? (Sebuah Catatan)

Beberapa jam setelah serangan-serangan yang dilakukan oleh para teroris kepada WTC dan Pentagon, pemerintah Bush menyimpulkan tanpa bukti-bukti kuat yang mendukung, bahwa Osama Bin Laden dan kelompok Al Qaeda-nya menjadi organisasi yang paling dicurigai. Direktur CIA (sekarang mantan) George Tenet menyatakan bahwa Bin Laden mempunyai kemampuan untuk merencanakan berbagai macam serangan dengan sedikit peringatan atau sama sekali tanpa peringatan. Menteri Luar Negeri Colin Powell menyebutkan serangan-serangan itu sebagai aksi untuk berperang dan presiden Bush mengkonfirmasikan dalam siaran telivisi di malam hari yang ditujukkan untuk seluruh bangsa Amerika bahwa dia akan tidak membuat perbedaan antara kelompok teroris yang mendukung aksi-aksi ini dan kelompok-kelompok yang melindungi aksi-aksi mereka itu. Mantan Direkutur CIA, James Woolsey menunjuk dengan jarinya mengenai dukungan negara, menyatakan secara tidak langsung adanya keterlibatan salah satu atau beberapa pemerintahan Negara lain. Dalam kata-kata mantan penasehat Keamanan Nasional, Lawrence Eagleburger, saya pikir kita akan tunjukkan ketika kita mendapatkan serangan seperti ini, kita dalam masalah serius dalam kekuatan yang kita miliki dan kita siap membalasnya.
Sementara itu, pernyataan-pernyataan resmi yang membingungkan, Media Barat mempunyai mantra (sebuah kekuatan yang mempengaruhi) yang telah menyetujui diserbaluaskannya aksi-aksi balas dendam langsung untuk menghancurkan target-target sipil di Timur Tengah (fasilitas yng dicurigai sebagai markas teroris). Dalam kata-kata William Saffire yang ditulis di harian New York Times :” Ketika kita layak menentukan basis-basis dan kamp-kamp milik musuh kita, kita harus menghancurkan mereka, memperkecil (gerak mereka) tapi menerima risiko-risiko dari kerusakan-kerusakan yang terjadi secara bersamaan dan lahirnya aksi atau melakukan aksi tanpa diketahui untuk menghancurkan para teroris yang ingin menghancurkan negara.
Tulisan berikutnya adalah sejarah garis besar (mengenai) Osama Bin Laden dan link-link dari Jihad Islam untuk merumuskan kebijakan Politik Luar Negeri AS selama Perang Dingin dan sesudahnya.
Kecurigaan utama serangan-serangan teroris di Kota New York dan kota Washington D.C., dicap oleh FBI sebagai sebuah (gerakan) teroris internasional yang berperan dalam peledakan Kedutaan Besar Amerika di Afrika, Osama Bin Laden, orang Saudi yang direkrut selama perang Uni Soviet-Afghanistan dilatih dibawah bantuan CIA, untuk berperang melawan tentara Pendudukan Uni Soviet.
1.Tahun 1979 operasi terbesar yang dilakukan secara rahasia dalam sejarah CIA dilakukan sebagai respon terhadap invasi Uni Soviet di Afghanistan dalam upaya mendukung Pemerintahan Babrak Kamal yang pro Komunis.
2.Dengan dukungan yang besar dari CIA dan Intelejen Pakistan ISI (Inter Services Intelligence), yang menginginkan kesempatan kepada orang Afghanistan yang ingin berjihad ke dalam sebuah perang global yang diikuti oleh negera-negara Islam atau yang berpenduduk Muslim dalam mayoritas untuk melawan Uni Soviet, sejumlah 35,000 Muslim radikal dari 40 negara Islam bergabung dengan para pejuang Afghanistan antara tahun 1982 dan 1992. Puluhan dari ribuan datang untuk belajar di Madrasah-madrasah (di) Pakistan. Akhirnya lebih dari 100,000 Muslim radikal (datang) dari luar negeri secara langsung terpengaruh oleh perlawanan jihad orang-orang Afghanistan.
3.Perjuangan jihad orang-orang Islam didukung oleh Amerika Serikat dan Arab Saudi dengan sebuah bagian penting yang dibiayai dari The Golden Crescent Drug Trade: Bulan maret 1985, Presiden Reagen menandatangani National Security Decision Directive 166,… (Which) authorize(d) stepped-up covert military aid to the Mujahideen, and it made clear that the secret afghan war had a new goal: to defeat Soviet Troops in Afghanistan through covert action and encourage a Soviet withdrawal. The new covert U.S. assistance began with a dramatic increase in arms supplies a steady rise to 65,000 tons annually by 1987,… as well as a “ceaseless stream” of CIA and Pentagon specialists who traveled to the secret headquarters of Pakistan’s ISI on the mainroad near Rawalpindi, Pakistan. There the CIA specialists met with Pakistani intelligence officers to help plan operations for the Afghan rebels.
4. CIA menggunakan ISI memainkan sebuah peran kunci dalam melatih kelompok Mujahideen. Dalam kesempatannya, CIA mensponsori pelatihan secara besar-besaran yang diintegrasikan dengan ajaran Islam: Hal-hal yang utama bahwa Islam adalah sebuah ideologi social-politik yang lengkap, bahwa kesucian Islam dijadikan hal yang dilanngar oleh tentara-tentara Soviet yang ateis. Dan bahwa Umat Islam Afghanistan seharusnya mempertahankan kemerdekaannya dengan menggulingkan rezim Komunis Afghanistan yang didukung Moskow.
5.Aparat intelejen Pakistan dijadikan sebagai perantara. Bantuan CIA secara rahasia diberikan kepada operasi Jihad yang secara tidak langsung diberikan kepada intelejen Pakistan ISI (sebagai perantara), CIA tidak mempunyai saluran (link) untuk mendukung langsung kepada kelompok Mujahideen. Dalam perkataan yang lain, untuk operasi-operasi rahasia ini menjadi keberhasilan penuh, Washington secara hati-hati tidak menyatakan sasaran terbesar dari perjuangan jihad salah satunya adalah untuk menghancurkan Negara Uni Soviet. Dalam kata-kata yang diucapkan Milton Beardman dari CIA “Kami tidak melatih orang-orang Arab.” Belum lagi menurut Abdel Monam Saidali, dari Al-aram Center for Strategic Studies di Kairo, Bin Laden dan orangorang Arab Afghanistan telah diberikan dengan berbagai macam pelatihan-pelatihan keahlian yang diberikan kepada mereka oleh CIA.
6.Beardman mengkonfirmasikan, dalam hal ini, bahwa Osama Bin Laden tidak mengetahui mengenai peran yang sedang dia mainkan mengenai kepentingan Washington. Dalam kata-kata Bin Laden (dikutip oleh Beardman): “Baik saya, maupun saudara-saudara saya tidak melihat bdari kepentingan Amerika.
7.Di motivasi oleh paham nsionalisme dan semangat relijius para pejuang Islam tidak menyadari bahwa mereka sedang bertempur melawan pasukan Uni Soviet demi kepentingan negeri Paman Sam. Ketika disana ada kontak-kontak ditingkat yang lebih tinggi dari hirarki intelejen, para pemimpin pemberontak Islam di medan perang tidak mempunyai kontak dengan Washington atau CIA. Dengan dukungan CIA dan jumlah bantuan yang diberikan militer AS dalam jumlah yang besar.
8.Pihak ISI telah mengembangkan kearah sebuah “parallel structure wielding enourmous power over all aspects of government”.
9.Sementara, operasi-operasi CIA juga telah menguatkan kepemimpinan rejim militer Pakistan di bawah kepemimpinan Jenderal Zia Ul Haq: “Relation between CIA and the ISI (Pakistan’s Military Intelligence) had grown increasingly warm following (General) Zia’s ouster of Bhutto and the advent of the military regime,…during most of the afghan war, Pakistan was more aggressively anti-soviet than even the United States soon after the Soviet military invaded Afghanistan in 1980, Zia (Ul Haq) sent his ISI chief to destabilize the Soviet Central Asian States. The CIA only agreed to this plan in October 1984…the CIA was more cautious than the Pakistanis. “Both Pakistan and United States took the line of deception on Afghanistan with a public posture of negotiating a settlement while privately agreeing the military escalation eas the besat course.
10. The Golden Crescent Drug Triangle. Sejarah perdagangan obat (opium) di Asia Tengah dapat dihubungkan kepada operasi-operasi intelejen CIA yang tersembunyi, sebelum perang Soviet-Afghanistan terjadi, produksi opium di Afghanistan dan Pakistan hanya diketahui atau dihubungkan dengan pasar-pasar di wilayah sekitar dengan penjualan yang terbatas/kecil (tidak ada produksi heroin lokal).
11.Dalam hal ini, penelitian McCoy mengkonfirmasikan bahwa dalam dua tahun serangan yang dilakukan secara gencar dari operasi CIA di Afghanistan, “perbatasan Pakistan-Afghanisatan menjadi produsen heroin terbesar di dunia, menyuplai 60 persen dari permintaan di Amerika. Di Pakistan, pengguna heroin tumbuh dari (mendekati) nol di tahun 1979 menjadi 1,2 juta tahun 1985-Angka yang sangat cepat tumbuh dari negara manapun di dunia (dibanding negara lain).
12.Aset-aset CIA mengontrol perdagangan heroin tersebut. Seperti kelompok Mujahideen dalam jumlah yang besar memiliki wilayah kekuasaan di Afghanistan, mereka memerintahkan para petani untuk menanam opium sebagai pajak. Menyeberangi perbatasan di Pakistan, para pemimpin Afghanistan dan sindikat-sindikat lokal dibawah perlindungan ISI mengoperasikan laboratorium-laboratorium yang memproduksi Heroin. Selama dekade ini transaksi penjualan obat yang terbuka luas, the U.S. Drug Enforcement Agency di Islamabad gagal menangkap para gembong obat... pernyataan Amerika yang telah menolak untuk menuntut penjualan heroin oleh sekutu-sekutu Negara Afghanistan karena kebijakan Amerika mengenai masalah narkotik di Afghanistan telah menjadi hal yang penting untuk perang melawan pengaruh Soviet di Afghanistan. Tahun 1995, mantan Direktur CIA untuk operasi di Afghanistan, Charles Cogan, mengakui telah bersungguh-sungguh perang terhadap obat untuk memenangkan perang dingin. Misi utama kami adalah melakukan perlawanan sebanyak mungkin untuk melawan Soviet. Kami benar-benar tidak mempunyai sumber-sumbernya atau mencurahkan waktu terhadap sebuah investigasi perdagangan obat. Saya rasa kami tidak perlu meminta maaf mengenai hal ini. Setiap situasi telah tidak memungkinkan...Disana ada kegagalan mencegah penjualan obat, ya. Tetapi obyektivitas utama telah diselesaikan (yaitu) Soviet pergi dari Afghanistan.
13.In the wake of the cold war. Timbulnya Perang Dingin, di wilayah Asia Tengah tidak hanya strategis, untuk memperluas candangan-cadangan minyak, juga memproduksi (dari) tiga pusat penghasil opium terbesar di dunia yang menggambarkan penghasilan Multi billion dollar kepada para sindikat bisnis, institusi-insitusi keuangan, agen-agen rahasia dan kejahatan yang terorganisasi. Penghasilan tahunan dari Golden Crescent Drug Trade (antara 100 dan 200 milyar dollar) mewakili kira-kira 1/3 dari penjualan tahunan narkotika di seluruh dunia, diperkirakan oleh PBB naik menjadi $ 500 milyar.
14.Dengan bubarnya Uni Soviet, sebuah gelombang baru dalam produksi opium telah dibuka (menurut perkiraan PBB produksi Opium di Afghanistan tahun 1998-1999 bertepatan dengan penambahan kekuatan dari pemberontakan-pemberontakan militer dalam negara-negara pecahan Uni Soviet)-telah mencapai sebuah rekor tinggi 4600 metrik ton.
15.Kekuatan bisnis para sindikat di negara-negara pecahan Uni Soviet dengan kejahatan yang diatur untuk berkompetisi untuk mengontrol rute-rute yang strategis penjualan heroin. ISI sebagai kepanjangan tangan jaringan mata-mata militer tidak terlibat dalam munculnya perang dingin. CIA terus mendukung kelompok Jihad Islam di luar Pakistan. Prakarsa-prakarsa membentuk (operasi) rahasia atau penyamaran yang baru di bentuk gerakan-gerakan di Asia Tengah, wilayah Kaukasus dan negara-negara Balkan. Militer Pakistan dan aparat intelejennya pada dasarnya perantara sebagai sebuah katalis untuk memecah belah Uni Soviet dan mendirikan 6 (enam) Negara Islam baru di Asia Tengah.
16.Sementara itu, Misionaris-misionaris Islam dari sekte Wahhabi berasal dari Arab Saudi telah menyiapkan diri mereka di Republik-republik Muslim (yang baru) sebaik mungkin di negara-negara Federasi Rusia dalam menghadapi institusi-institusi negara yang sekular. Meskipun dengan ideology Anti Amerika-nya paham fundamentalis Islam telah menjadi perantara yang sangat dibutuhkan bagi kepentingan-kepentingan strategis Washington di Negara-negara pecahan Uni Soviet. Diikuti dengan penarikan tentara Soviet dalam jumlah besar di tahun 1989, perang saudara di Afghanistan berlanjut. Kelompok Taliban didukung oleh the Pakistan Deo bandis dan partai politik mereka the Jamiat-Ul-Ulema-e-Islam (JUI). Di tahun 1993, JUI memasuki koalisi pemerintahan pimpinan Perdana Menteri Benazzir Bhutto. Persekutuan JUI, Angkatan Bersenjata dan ISI telah lama berjalan. Pada tahun 1995, dengan runtuhnya pemerintahan Hezb-I-Islami Hektmatyar di Kabul, Kelompok Taliban tidak hanya menjadi sebuah Pemerintahan Islam garis keras, mereka juga mengontrol kamp-kamp pelatihan di Afghanistan disamping faksi-faksi JUI.
17.Dan JUI dengan dukungan dari gerakan-gerakan Wahhabi di Saudi yang memainkan peran kunci dalam merekrut para sukarelawan untuk berperang di wilayah Balkan dan di negara-negara pecahan Uni Soviet. Jane Defense Weekly mengkonfirmasikan dalam hal ini bahwa setengah kekuatan pasukan Taliban dan peralatan militernya disiapkan di Pakistan dibawah perlindungan ISI.
18.Faktanya, akan terlihat bahwa dengan diikuti penarikan pasukan Soviet sekaligus perang saudara di Afghanistan bantuan rahasia terus dilanjutkan melalui ISI.
19.Dengan kata lain, didukung oleh intelejen militer Pakistan (ISI) yang menjalankan tugas dibawah control CIA, negara Islam Taliban menjadi pelayan yang penting untuk kepentingan-kepentingan geopolitik Amerika. The Golden Crescent Drug Trade juga digunakan untuk membiayai dan perlangkapan senjata angkatan bersenjata Bosnia (Dimulai awal tahun 1990) dan militer pembebasan Kosovo (KLA). Beberapa bulan terakhir ada bukti bahwa prajutit-prajurit Mujahideen bertempur bersama KLA-NLA dalam penyerangan mereka memasuki wilayah Macedonia. Tidak diragukan, penjelasan-penjelasan ini kenapa Washington telah menutup mata terhadap pemerintahan teror yang dilakukan oleh Taliban termasuk secara jelas tidak menghormati hak-hak wanita, menutup sekolah untuk para anak gadis, pemecatan para pegawai wanita dari kantor-kantor pemerintahan dan pelaksanaan hukum-hukum Syariah yang menyiksa/berat (the Sharia laws of punishment).
20.Perang di wilayah Chechnya. Dengan hormat kepada pemimpin Chechnya, pemimpin-pemimpin utamanya Shamil Basayev dan Al Khattad dilatih dan diindoktrinasi oleh CIA di kamp-kamp Afghanistan dan Pakistan. Menurut Yossef Bondansky, Direktur dari U.S. Congress’s Task Force on Terrorism and Unconventional Warfare, perang di Chechnya telah direncanakan selama dalam sebuah pertemuan tinggi rahasia Hizb Allah International yang dilangsungkan di Mogadishu, Somalia.
21.Pertemuan tingkat tinggi, dihadiri oleh Osama Bin Laden dan para pejabat intelejen Iran dan Pakistan. Dalam hal ini, keterlibatan ISI di Chechnya melakukan gerak cepat menyuplai orang-orang Chechnya (Chen-chen) dengan persenjataan dan keahlian: pihak ISI dan utusan-utusan Islam garis keras benar-benar menyebutnya pertempuran dalam perang.
22.Jalur utama transik pipa minyak milik Rusia melewati Chechnya dan Dagestan. Meskipun Washington tidak begitu menghiraukan hukuman ancaman-ancaman Islam garis keras, secara tidak langsung keuntungan-keuntungan dari perang Chechnya adalah para konglomerat Amerika dapat bersaing untuk mengkontrol sumber-sumber minyak dan pipa-pipa minyak diluar lembah laut Kaspia. Dua angkatan bersenjata Chechnya (yang dipimpin oleh Komandan Shamil Basayev dan Emir Khattab) diperkirakan mempunyai 35.000 kekuatan pasukan yang didukung oleh ISI, yang juga memainkan sebuah peran kunci dan mengorganisasi dan melatih pasukan Chechnya. (tahun 1994) ISI mengatur Basayev dan letnan kepercayaannya untuk menjalani indoktrinasi Islam dan dilatih perang di provinsi Khost di Afghanistan di kamp Amir Muawia. Di mulai awal tahun 1980 oleh CIA dan ISI dan dijalankan oleh panglima perang terkenal Gulbuddin Hekmatyar. Bulan Juli, 1994, hingga kelulusan dari kamp Amir Muawia, Basayev dikirim ke Kamp Markaz-i-Dawar di Pakistan untuk menjalani pelatihan mempelajari menggunakan taktik dalam pertempuran. Di Pakistan, Basayev bertemu dengan pejabat militer dan intelejen Pakistan yang disegani: Menteri Pertahanan Jenderal Naserullah Babar dan kepala ISI yang selalu mendukung perjuangan umat Islam. Jenderal Javed Ashraf (semua telah pensiun). Koneksi-koneksi tingkat tinggi itu sangat berguna untuk Basayev.
23.Diikuti dengan pelatihan dan tugas indoktrinasi yang dijalankannya, Basayev ditunjuk untuk memimpin penyerangan terhadap tentara-tentara Federal Rusia dalam perang pertama Chechnya tahun 1995. Organisasinya juga telah mengembangkan jaringan-jaringan dengan sindikat-sindikat kejahatan di Moskow sebaik hubungannya dengan organisasi kejahatan Albania dan Angkatan Bersenjata Pembebasan Kosovo (KLA). Di tahun 1997-1998, menurut Dinas Intelejen Rusia (FSB) “Panglima Perang Chechnya mulai membeli (memborong) perumahan Real Estate di Kosovo...Juga beberapa perusahaan Real Estate yang terdaftar di Yugoslavia.”
24.Organisasi yang dijalankan Basayev juga meliputi sejumlah misi pengrusakan, antara lain (termasuk) perdagangan narkotik, illegal tapping dan sabotase saluran pipa minyak Rusia, penculikan, prostitusi dan perdagangan pemalsuan mata uang Dollar dan penyelundupan bahan-bahan nuklir.
25.Disamping terus melakukan pencucian uang dari hasil penjualan narkotika, pendapatan-pendapatan yang diperoleh dari aktivitas-aktivitas haram tersebut telah membantu ke arah rekrutmen sukarelawan perang dan pembelian persenjataan dalam jumlah besar. Selama masa pelatihannya di Afghanistan, Shamil Basayev mempunyai hubungan dengan veteran Mujahideen kelahiran Arab Saudi Komandan Al Khattab yang telah berperang sebagai seorang sukarelawan di Afghanistan. Tidak lama beberapa bulan setelah Basayev kembali ke Grozny, Khattab diundang (awal tahun 1995) untuk mendirikan sebuah markas/pangkalan militer di Chechnya untuk melatih para pejuang Mujahideen. Menurut BBC, Khattab ditempatkan ke Chechnya setelah diatur oleh International Islamic Relief Organisation yang bermarkas di Arab Saudi, sebuah organisasi relijius yang militant, didanai oleh mesjid-mesjid dan para orang kaya yang mengirimkan dananya ke Checnya.
26.Kesimpulan. Sejak era perang dingin, washington secara sadar telah membantu Osama Bin Laden, disaat yang sama menempatkan dirinya pada daftar orang yang paling dicari oleh FBI sebagai teroris paling berbahaya di dunia. Saat kelompok Mujahideen sibuk berperang untuk kepentingan Amerika di wilayah Balkan dan negara-negara pecahan Uni Soviet, FBI dioperasikan sebagai sebuah US based police forced-dipersiapkan untuk berperang didalam begeri melawan teroris, beroperasi secara independen CIA mempunyai tugas antara lain sejak perang Soviet-Afghanistan-didukung oleh teroris internasional dalam melakukan operasi-operasi rahasia. Sebuah ironi yang tidak masuk akal, saat Kelompok Jihad Islam-menurut pemerintahan Bush sebagai sebuah ancaman bagi bangsa Amerika-dicurigai/dituduh sebagai teroris yang menyerang WTC dan Pentagon, disaat yang sama organisasi-organisasi Islam diberi wewenang sebuah instrumen kunci (peran) Amerika dalam operasi-operasi intelejen militer di wilayah Balkan dan di negara-negara pecahan Uni Soviet. Kebangkitan serangan-serangan teroris di New York dan Washington, kebenaran harus menang untuk mencegah pemerintahan BUSH bersama patner NATO-nya dari memulai sebuah petualangan perang yang akan mengancam masa depan nilai-nilai kemanusiaan.
Endnotes
Hugh Davies, International: Informers point the finger at Bin Laden; Washington on alert for suicide bombers, The Daily Telegraph, London, 24 August 1998. See Fred Halliday, “The Un-great game : the Country that lost the Cold War, Afghanistan, New Republic, 25 March 1996:
Ahmed Rashid, The Taliban: Exporting Extremism, Foreign Affairs, November-December 1999.
Steve Coll, Washington Post, July 19, 1992.
Dilip Hiro, Fallout from the Afghan Jihad, Inter Press Services, 21 November 1995.
Weekend Sunday (NPR); Eric weiner, Ted Clarck; 16 August 1998.
Ibid.
See Diego Cordovez and selig Harrison, Out of Afghanistan: The Inside Story of the Soviet Withdrawal, Oxford University Press, New York, 1995. See also the review of Cordovez and Harrison in Internatinal Press Service, 22 august 1995. Alfred McCoy, Drug fallout: the CIA’s Forty Year Complicity in the Narcotics Trade.
The Progressive; 1 August 1997.
Ibid
Ibid.
Douglas Keh, Drug Money in a changing World, Technical document no 4, 1998, Vienna UNDCP, p. 4. See also report of International Narcotics Control Board for 1999, E/INCB/1999/1 United Nations Publication, Vienna 1999, p 49-51, And Richard Lapper, UN Fears Growth of Heroin Trade, Financial Times, 24 February 2000. Report of the International Narcotics Control Board, op cit, p 49-51, see also Richard Lapper, op. cit.

Tidak ada komentar: